Garuda di Pot 3: Tantangan Berat Menuju Piala Dunia!
Timnas Indonesia telah dipastikan berada di Pot 3 dalam undian putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Penempatan ini didasarkan pada peringkat FIFA per 13 Juni 2025, yang menempatkan Indonesia di posisi ke-118 dunia.
Dengan berada di Pot 3, tantangan bagi skuad Garuda asuhan pelatih Shin Tae-yong akan semakin berat.
Undian yang akan dilaksanakan pada 17 Juli 2025 di Malaysia ini akan menentukan lawan-lawan yang harus dihadapi Indonesia dalam perebutan tiket ke Piala Dunia.
Sesuai dengan regulasi AFC, enam tim yang lolos ke putaran keempat akan dibagi ke dalam dua grup, masing-masing grup terdiri dari tiga pot.
Indonesia, bersama Oman (peringkat 79), menjadi bagian dari enam tim terakhir yang berhasil melaju ke fase krusial ini.
Potensi lawan yang akan dihadapi Indonesia sangat beragam.
Dari Pot 1, terdapat tim-tim kuat seperti Qatar (peringkat 53) dan Arab Saudi (58).
Sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2026, Qatar dan Arab Saudi dipastikan tidak akan berada dalam satu grup yang sama.
Qatar, yang baru saja menjuarai Piala Asia 2023, menunjukkan perkembangan pesat dalam sepak bola Asia.
Dengan dukungan infrastruktur kelas dunia dan pemain-pemain berpengalaman, Qatar menjadi lawan yang sangat sulit dikalahkan, terutama saat bermain di kandang sendiri di bawah arahan pelatih Tintín Márquez.
Arab Saudi, meskipun sempat mengalami penurunan performa, tetap menjadi kekuatan tradisional di kawasan.
Mereka memiliki sejarah panjang dalam sepak bola dan pernah mengalahkan Argentina di Piala Dunia 2022.
Sistem pembinaan pemain muda yang berkelanjutan menjadi fondasi kekuatan mereka.
Baca Juga: Skuad Garuda Muda: Asa Diaspora di Piala Dunia U-17!
Dari Pot 2, Indonesia berpotensi bertemu dengan Irak dan Uni Emirat Arab (UEA).
Catatan buruk Indonesia saat menghadapi Irak di putaran sebelumnya, dengan dua kekalahan telak (1-3 dan 1-5), menjadi bukti kesenjangan kualitas yang masih signifikan.
UEA juga bukan lawan yang mudah.
Selain memiliki pemain-pemain berkualitas, UEA juga memiliki pengalaman bermain di level tinggi serta kekuatan taktik dan fisik yang tidak bisa diremehkan.
Kehadiran Junior Ndiaye, striker muda yang bermain di Ligue 1 Prancis, menjadi ancaman tersendiri bagi pertahanan Indonesia.
Kemungkinan lain, Indonesia bisa tergabung dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Oman.
Atau bahkan menghadapi Qatar, Irak, dan Oman.
Kedua skenario ini sama-sama menghadirkan tantangan besar bagi Marselino Ferdinan dan rekan-rekannya.
Penempatan di Pot 3 memang menempatkan Indonesia bukan sebagai tim unggulan.
Namun, bukan berarti peluang untuk lolos tertutup rapat.
Dengan persiapan yang matang, strategi yang tepat, dan semangat juang yang tinggi, Indonesia bisa saja membuat kejutan.
Dua tim teratas dari masing-masing grup akan langsung lolos ke putaran kelima.
Sementara itu, tim yang finis di posisi runner-up masih memiliki kesempatan melalui babak playoff antarkonfederasi.
Sistem dua leg (13 dan 18 November 2025) akan menentukan siapa yang berhak merebut satu tiket terakhir ke Piala Dunia 2026 melalui jalur global playoff.
Dengan kedisiplinan tinggi, strategi yang matang, serta semangat juang tanpa henti, bukan tak mungkin Indonesia mampu mencuri poin dari laga-laga krusial.
Dukungan penuh dari suporter setia juga akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik.
Perjuangan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menjadi ujian sesungguhnya bagi perkembangan sepak bola tanah air.
✦ Tanya AI